Banyak orang yang dilayani dalam konseling sedang bersembunyi di balik berbagai bentuk lapisan pertahanan untuk melindungi suatu perasaan menerima diri sendiri (self acceptance) yang rapuh, untuk mencegah penolakan berikutnya atau kegagalan dalam mencapai identitas diri yang sudah cacat. Konseling mencakup usaha penyingkapan lapisan-lapisan pertahanan ini, kadang-kadang dengan lembut, kadang-kadang dengan paksa untuk memunculkan pribadi yang sebenarnya yang ada di dalamnya.

Tesis saya adalah masalah-masalah berkembang ketika kebutuhan-kebutuhan dasar terhadap signifikasi (makna) dan sekuriti (rasa aman) terancam. Orang-orang mengejar gaya hidup yang tidak bertanggung jawab sebagai cara untuk bertahan melawan perasaan-perasaan tidak bermakna dan tidak aman. Dalam kebanyakan kasus mereka memiliki gagasan yang keliru mengenai apa yang menghasilkan makna dan rasa aman.

Konseling adalah hubungan. Interaksi hubungan sangat beragam, tergantung dari temperamen, persoalan, dan kepribadian orang yang terlibat. Terhadap beberapa orang Anda melakukan konseling dalam suasana formal, sementara terhadap yang lainnya Anda mengambil suasana rileks dan hangat. Pada sebagian orang Anda secara langsung mengajar, terhadap yang lain Anda secara acak melakukan penggalian. Terhadap sebagian orang Anda memberikan tugas yang khusus yang berkaitan dengan perilaku, sementara terhadap yang lain Anda secara halus mendorong mereka menuju perubahan-perubahan sikap dan perasaan yang luas.

Bagian 1

1. Sasaran konseling : apa yang sedang kita coba lakukan?
2. Kekristenan & psikologi : musuh atau sekutu?

Bagian 2

1. Kebutuhan-kebutuhan pribadi : apa yang dibutuhkan orang untuk dapat hidup secara efektif?
2. Motivasi : mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan
3. Struktur kepribadian

Bagian 3

1. Bagaimana masalah-masalah berkembang I
2. Bagaimana masalah-masalah berkembang II
3. Apa usaha anda untuk mengubah?
4. Sebuah model sederhana bagi konseling

Bagian 4

1. Konseling dalam kelompok Kristen