Arti Perkawinan Itu Sangat Agung

Jurang antara visi yang alkitabiah tentang perkawinan dan konsep manusia selalu terbentang lebar. Sebagian budaya dalam sejarah menghargai pentingnya perkawinan dan kelanggengannya, lebih daripada budaya-budaya yang lain. Sebagian, seperti dunia Barat abad ke-21, memandang rendah, menyepelekan, dan tidak menghargai perkawinan. Dan bagi kebanyakan orang, visi yang alkitabiah ini menggelikan.

Perkawinan adalah karunia yang fana tetapi mulia. Perkawinan lebih dari soal cinta sepasang suami-istri – jauh lebih besar daripada itu. Maknanya sangat agung: yakni sebagai pertunjukan kasih yang memelihara perjanjian antara Yesus dan umat-Nya. Buku ini mengupas visi yang alkitabiah, hal-hal yang tidak terduga, dan implikasinya untuk orang yang menikah, melajang, bercerai, dan menikah lagi.

1. Mempertahankan Pernikahan Tidak Selalu Mempertahankan Cinta
2. Telanjang tetapi Tidak Malu
3. Etalase Allah untuk Memamerkan Kasih Karunia-Nya dalam Memelihara Ikatan Perjanjian
4. Mengampuni dan Bersabar
5. Semakin Menyerupai Kristus dalam Ikatan Perjanjian
6. Berhati Singa dan Seperti Anak Domba - Dasar Kepemimpinan Suami Kristen Sebagai Kepala
7. Berhati Singa dan Seperti Anak Domba - Suami Kristen Sebagai Kepala: Apa Artinya Memimpin?
8. Iman yang Indah dari Penundukan Diri yang Tak Kenal Takut
9. Melajang di Dalam Kristus: Nama yang Lebih Baik daripada Anak Laki-laki dan Anak Perempuan
10. Melajang, Menikah, dan Suka Memberi Tumpangan
11. Iman dan Seks dalam Pernikahan
12. Pernikahan Dimaksudkan untuk Menghasilkan Keturunan...Murid-murid Yesus: Seberapa Mutlak Tugas Ini?
13. Pernikahan Dimaksudkan untuk Menghasilkan Keturunan...Murid-murid Yesus: Menaklukan Kemarahan Antara Ayah dan Anak
14. Apa yang Telah Dipersatukan Allah, Tidak Boleh Diceraikan Manusia: Injil dan Ketaatan Baru yang Radikal
15. Apa yang Telah Dipersatukan Allah, Tidak Boleh Diceraikan Manusia: Injil dan Perceraian

Kesimpulan: Pernikahan yang Fana

Ucapan Ucapan Terima Kasih