Menemukan Kembali Metode Membuat Murid yang Disengaja seperti yang Dicontohkan Yesus Kristus

Saat ini, banyak gereja dan para pemimpinnya berusaha keras mencari inovasi dan ide baru untuk menarik perhatian mereka yang masih tersesat secara rohani. Namun, hanya sedikit orang Kristen yang benar-benar tahu bagaimana menjalani gaya hidup sehari-hari dalam membuat murid secara disengaja.

Berdasarkan pengalaman puluhan tahun dalam membuat murid, Pastor Brandon Guindon menunjukkan bahwa panggilan Yesus untuk "Pergilah dan Jadikanlah Semua Bangsa Murid-Ku" bukan sekadar slogan gereja yang samar, tetapi dapat menjadi kenyataan jika kita kembali mempelajari metode pengajaran yang telah dicontohkan oleh Yesus sendiri.

Buku Intentional memperkenalkan delapan prinsip pembuatan murid yang didasarkan pada akar Injil dan sifatnya yang praktis, seperti:

• Mendengar dengan niat tulus untuk memahami berbagai suara dan pengalaman.
• Melihat dan mengembangkan potensi dalam diri orang lain.
• Mengetahui kapan harus tegas berbicara kebenaran dan kapan harus memberi ruang untuk gangguan demi tujuan yang lebih tinggi.
• Menjalani gaya hidup yang mempraktikkan disiplin murid secara pribadi.

Yesus Kristus secara sengaja membimbing dua belas murid setiap hari selama tiga setengah tahun dan kemudian memerintahkan kita untuk melakukan hal yang sama. Dia juga memberikan kuasa kepada kita dengan menghadirkan Roh Kudus yang tinggal dalam diri kita untuk membimbing kita. Gereja mula-mula berkembang pesat dengan meniru metode relasional Yesus yang disengaja, tetapi entah bagaimana kita kehilangan pandangan bahwa metode Yesus dalam membuat murid sama kudusnya dengan pesan yang Dia sampaikan.

Sekarang saatnya untuk mempelajari kembali metode-metode tersebut, memeriksa hambatan dalam hidup kita yang menghalangi kita untuk meniru cara-cara kuno Kristus, dan mendekati setiap hubungan dengan cara yang berbeda—membuat murid dalam nama Yesus dan bertumbuh secara rohani melalui proses tersebut.

n/a

"Brandon tahu bagaimana menceritakan kisah dan berbicara kepada orang lain dengan cara yang membuat kita terus membaca atau mendengarkan. Alasan kisah-kisah itu begitu kuat adalah karena didasarkan pada sesuatu yang jauh lebih dalam—realitas kehidupan Brandon dan pelayanannya kepada orang-orang di sekitarnya. Hal ini bersifat praktis, ya, tetapi juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Intentional adalah kesaksian istimewa tentang pekerjaan Allah melalui seorang pendeta dan keluarganya."
— Bill Hull, penulis No Longer a Bystander dan I Will Not Bow Down