Penulis | : | |
Penulis 2 | : | |
Penerbit | : | Katalis Media |
Kategori | : | Pemerlengkapan Pelayanan |
ISBN-10 | : | 602-60297-3-7 |
ISBN-13 | : | 978-602-60297-3-7 |
Terbit | : | Mei 2017 |
Halaman | : | 296 hlm. |
Dimensi | : | 14 x 21 cm |
Harga Normal | : | Rp 62.000, 00 |
Anggota Katalis | : | Rp 43.400, 00 |
MEMBUAT MURID DENGAN CARA YESUS:
DENGAN MENYAMPAIKAN CERITA-CERITA ALKITAB
Saat ini di Amerika, separuh masyarakatnya lebih suka tidak belajar dengan cara tertulis. Mereka benar-benar tidak akan atau tidak banyak membaca. Mulailah mengubah kehidupan generasi ini dengan memakai metode-metode abad pertama. Yesus mengajar murid-murid-Nya dan orang banyak dengan menyampaikan cerita-cerita, dan sekarang Anda dapat memakai cara Yesus dalam pemuridan. Strategi “TruthSticks” (melekatkan kebenaran) merupakan sebuah pendekatan revolusioner yang akan:
Buatlah kebenaran melekat seperti "Velcro" di dunia "Teflon" dengan memakai cerita-cerita Alkitab, tanya jawab/diskusi, drama dan lagu. Pakailah semua metode belajar dan mengajar yang dilakukan Yesus untuk membuat murid!
Kata Pengantar
Ucapan Terima Kasih
Pendahuluan: Kembali ke Masa Depan
Bab 1: Menyampaikan Kebenaran “Velcro” di Dunia “Teflon”
Bab 2: Dirangkai untuk Cerita
Bab 3: Memakai Organ-organ Panca Indera
Bab 4: Membuat Alkitab Nyata dalam Kehidupan
Bab 5: Kepala, Hati, Tangan
Bab 6: Bertatap Muka
Bab 7: Disentuh Sampai ke Relung Hati
Bab 8: Pedang Roh
Bab 9: Dikaitkan untuk Kehidupan
Bab 10: Cara Yesus Membuat Kebenaran Melekat
Bab 11: Kisah Pertumbuhan Rohani
Bab 12: Sistem Operasi Baru Pandangan-Dunia
Bab 13: Teruskanlah
Bab 14: Perubahan yang Tetap
Bab 15: Melipatganda
Penutup: Masa Depan itu Sekarang
Lampiran: Mengapa Johnny-Johnny dari Amerika Tidak Bisa, Tidak Mau, atau Tidak Membaca
Kosa Kata
Rekomendasi Sumber-sumber
Catatan
Tentang Penulis
AVERY T. WILLIS JR. adalah seorang penulis, pembicara dan pemimpin seminar berskala internasional. Selain itu, ia melayani sebagai direktur eksekutif International Orality Network dan “utusan khusus” Avery T. Willis Center for Global Outreach di Universitas Baptis Oklahoma.
Ia sudah menjadi pendeta sepuluh tahun sebelum melayani sebagai misionaris di Indonesia selama empat belas tahun bersama istrinya, Shirley dan anak-anaknya. Ia kemungkinan paling dikenal karena membuat materi pemuridan MasterLife di Indonesia sementara melayani sebagai presiden Seminari Teologi Baptis Indonesia. Materi pemuridan ini sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari lima puluh bahasa dan digunakan di lebih dari seratus negara. Avery mengetuai departemen pemuridan orang dewasa di LifeWay Christian Resources, yang menyediakan bahan-bahan untuk pemuridan dan keluarga selama lima belas tahun. Ia kemudian melayani selama sepuluh tahun sebagai wakil presiden senior Southern Baptist Convention’s International Mission Board dalam bidang pelayanan ke luar negeri, yang mengawasi pelayanan 5.600 missionaris di 183 negara.
Avery mendapatkan gelar B.A. dari Universitas Baptis Oklahoma, serta M.Div. dan Ph.D. dari Seminari Teologi Southwestern Baptist. Ia menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Baptis Oklahoma dan Universitas Southern Baptist. Tulisan-tulisannya meliputi: MasterLife: Discipleship Training dan MasterBuilder: Multiplying Leaders. Ia juga menjadi editor asosiasi Disciple’s Study Bible dan ikut menulis buku On Mission with God: Living God’s Purpose for His Glory; Following Jesus: Making Disciples of Oral Learners; Lead Like Jesus Study Guide; dan buku terbaru yang ditulisnya bersama cucunya, Matt Willis adalah Learning to Soar: How to Grow through Transitions and Trials.
Avery saat ini tinggal di Arkansas bersama istrinya, Shirley. Buah cinta kehidupan mereka adalah lima orang anak dan enam belas cucu yang menjadi orang-orang Kristen dinamis, serta dua buyut yang masih kecil.
MARK SNOWDEN sudah memperkenalkan bercerita kepada ribuan misionaris dan pemimpin gereja. Ia mengembangkan Alkitab suara untuk suku terabaikan di Asia tengah setelah terlibat sebagai direktur proyek dan pencerita dalam paket audio Following Jesus: Making Disciples of Oral Learners. Ia melayani sebagai fasilitator lokakarya Lausanne Committee for World Evangelization, yang membuahkan Making Disciples of Oral Learners, dan juga direktur program lokakarya tahunan International Orality Network. Tulisan-tulisannya meliputi Evangelical Missions Quarterly (EMQ), majalah Mission Frontiers, kurikulum Sekolah Minggu Life Truths LifeWay, dan Church Planter Update Badan Misi Amerika Utara.
Mark saat ini melayani sebagai koordinator dari Strategic Planning and People Groups Team di Kelompok Penanaman Gereja Badan Misi Amerika Utara, SBC. Ia juga menjadi editor kurikulum dan konsultan P.E.A.C.E. Plan di Gereja Komunitas Saddleback di Lake Forest, California, dan direktur komunikasi luar negeri untuk Badan Misi Internasional, SBC. Mark tiga puluh tahun melayani di Southern Baptist Convention termasuk di IMB, Kentucky Baptist Convention, serta di Radio & TV Commission (sekarang menjadi bagian dari NAMB).
Mark mendapatkan gelar Master Manajemen Komunikasi dari Universitas Virginia Commonwealth di Richmond, Virginia, dan gelar B.S. dari Universitas Eastern Kentucky di Richmond, Kentucky. Ia dulu kuliah di Seminari Teologi Southern Baptist di Louisville, Kentucky, dan Perguruan Tinggi Georgetown di Georgetown, Kentucky.
Mark dan istrinya, Mary Leigh, saat ini tinggal di Alpharetta, Georgia. Mereka memiliki seorang putri yang sudah dewasa dan satu orang cucu perempuan.
“Buku ini telah menantang saya untuk memandang segala sesuatu dengan cara baru. Berton-ton ide muncul untuk diterapkan dalam pelayanan dan meyakinkan saya untuk berubah dan bertumbuh. Avery dan Mark telah memberi kita hadiah yang luar biasa. Saya percaya, para pendeta, pengajar, misionaris dan orangtua akan ‘direntangkan’ (dikembangkan) oleh buku ini—saya benar-benar sudah ‘direntangkan’ olehnya!”
AL GILBERT, pendeta, Gereja Baptis Calvary, Winston-Salem, Carolina Utara
“Tidak ada teladan yang lebih baik dalam membuat murid selain Avery Willis dan Mark Snowden. Dalam buku ini, mereka mengemukakan cara yang unik dalam menyampaikan kebenaran Alkitab dan membuatnya ‘melekat’ sehingga orang dapat mengingat, memunculkan kembali, menginterpretasi, menerapkan dan melipatgandakan Firman Allah.”
BOB CRESON, presiden/CEO, Tim Penerjemah Alkitab Wycliffe, USA